Memahami Hakikat Warna Cahaya Hidup

1. Cahaya Putih : warna inti pertama yang menyimbolkan manifestasi air, dan memiliki sifat, watak dan kemampuan serat symbol nafsi muthmainah atau spiritual religius, jujur, menerima apa adanya dan kemampuan air ini adalah melarutkan, menghancurkan, daya tairk, angkat, sejuk, menyegarkan, dll. Dan orang yang memiliki daya ini dapat menolong orang lain sesuai dengan sifat air tersebut ( seperti air di belah). Dan untuk memperoleh daya air ini manusia harus memiliki itikad baik yang kemauan mutlak dengan berbagai cara, seperti berendam dalam air jernih yang mengalir selama beberapa periode agar terserap daya air ini ke dalam seluruh jaringan tubuhnya, dan dilakukan secara teratur. Dan pada manusia secara alami sebetulnya sudah tertanam daya ini mulai dari air ketuban yang melingkupi bayi sejak dalam kandungan, air embun khususnya yang berada di ujung ilalang pada siang hari dan tertiup angina dan hanya ada pada masa kemarau, air dalam buah kelapa yang masih muda yang biasanya hanya ada setetes saja , uap air yang terdapat di tutup panic sewaktu menjerang air, atau yang paling mudah adalah endapan air laut yaitu garam dilarutkan kembali dengan air yang telah direbus.

2. Cahaya Merah : merupakan warna inti kedua yang menyimbolkan manifestasi api, dan mendasari watak, kemampuan serta symbol nafsi amarah, memiliki watak, hidup dinamis, awas, teliti, semangat, ambisi, emosi, pemberontak, iri, dengki, culas, pembohong. Cipta dari daya hidupnya adalah merupakan luapan dari energi yang bergerak bersifat prabawa, mengembangkan, memekarkan dan juga memiliki daya menghancurkan, membasmi, memledakkan, membakar dan biasanya orang yang menguasai energi api ini disebut menguasai biotermis dan daya inilah yang memproses pertukaran zat dalam tubuh sehingga melangsungkan kehidupan dan memperpanjang kehidupan, tetapi juga bisa mengahanguskan, dan menghancurka kehidupan yang lain. Daya energi ini dapat di diserap tubuh pada saat pagi hari ( sejak matahari terbit – 10.00) , daya ini bersifat bioelektronis dan akan membentuk daya biotermis dan biomagnetis. Dengan memusatkan nalar budi, cipta dan batin di sertai nafas teratur dan kontinyu akan sangat bermanfaat bagi kesehatan .

3. Cahaya Kuning : merupakan warna inti ketiga, yang merupakan manifestasi dari angina dan mendasari sifat, watak dan kemampuan serta symbol dari sufiah dan memiliki watak seni budaya , sopan santun, kasih saying, cantik, rapi, toleransi, manusiawi, semu, palsu, gensi, cabul, boros, konsumtif, daya geraknya sperti angina menghidupi, menumbuhkan, menyatu, membaur, menyusup dan daya penyangga mendorong, membongkar, daya angkat, menembus jaringan, dan orang yang menguasai daya ini biasanya di sebut menguasai daya multikomplek/serbaguna, karena dalam angina terkandung energi uap bumi, energi panas, maupun air dan juga sebagai tenaga penghantar tenaga-tenaga gaib seperti ether, listrik, suara, bau, magic. Cahaya kuning juga bisanya bisa sebagai symbol datangnya wahyu, pulung, keluhuran atau nilai unggul.

4. Cahaya Hitam : merupakan warna inti keempat, yang menyimbolkan manifestasi dari bumi atau tanah dan mendasari watak, sifat dan kemampuan serta symbol nafsi lawwammah yang bersifat produktif, materi, kreatif, inovatif, bisosiatif(mampu memperbaiki system kea rah lebih baik dan mampu mengarahkan potensi lingkungan dengan baik untuk direalisasikan dengan ketangguhan momentum kerja secara tepat ), tega, egois, sadis, jahat, daya cipta suara hatinya menumbuhkan, langgeng serta daya penyangga menghisap, segala sesuatu melebur atau menetralkan tapi juga mematikan. Secara lahiriah sebenarnya tidak tampak tapi sesungguhnya sangat dominant di banding tiga warna lainnya karena merupakan manifestasi pancaran anasir bumi yang ada dalam diri manusia. Dan daya ini diserap tubuh dengan sangat sederhana ; 1. berdiri tegak lurus, 2. rileks, 3. tata nafas diperhalus, perlahan dan teratur, 4. membayangkan wajah sendiri (konsentrasi), 5. menyebut nama Allah memohon anugerah daya inti bumi.

5. Cahaya Gemerlapan : sinar zamrud merupakan cahaya gabungan (hasil induksi dari cahaya inti yang saling berdempetan sehingga membentuk warna baru sebagai cahaya pamor(campuran). Merah kuning menjadi hijau, hitam putih jadi abu-abu, dst. Walaupun menjadi gabungan namun tetap tergolong sebagai cahaya dominant yang ada dalam alam semesta ini, karena ini merupakan cahaya hidup yang berpengaruh dan berada dalam tubuh manusia , sedangkan sifat dan watak dan kemampuan yang menonjol dari cahaya-cahaya tersebut adalah sebagai berikut :

6. Cahaya Hijau : merupakan gabungan yang menyimbolkan manifestasi dari anasir tumbuhan, yang mendasari watak atau sifat dan kemampuan; religius, damai, tentram, tenang,dan memiliki daya getar kemampuan menghidupi, berkembang, mengayomi dan daya penyangga menghisap, menyerap segala sesuatu dan menetralkan.

7. Cahaya Biru : merupakan cahaya gabungan yang menyimbolkan manifestasi anasir langit dan mendasari sifat, watak dan kemampuan ; sembada(kuat, kukuh, patuh, layak), terampil, watak kepemimpinan, dan cipta suara hati luas pandangan hidupnya mengayomi, menentramkan, selalu berada di depam, dan daya penyangga meraqngkum segala sesuatu, menyatukan lembut tetapi kuat, tekad kuat.

8. Cahaya ungu : merupakan cahaya gabungan yang menyimbolkan mafestasi dari anasir langit menjelang pagi antara pukul 03.00 – 05.00, dan mendasari watak, sifat dan kemampuan ; hamangku ( melindungi, menjaga) hamengkoni ( melingkupi merangkum dan menguatkan), prabawa, sugestif ( cepat tanggap, kuat pengaruh dan ginugu ( dipercaya dan dianut kata-katanya),. Cipta suara hatinya daya getar hidupnya memiliki kemampuan anasir langit pagi hari, yakni ; menyejukkan, perasaaan sesame, menentramkan segala hal, mantap langkah hidupnya dan daya penyangganya adalah membingungkan lawan, mendobrak menghancurkan dan mematikan.

9. Cahaya Abu- Abu : merupaka cahaya gabungan yang menyimbolkan manifestasi dari anasir mega/ awan, dan mendasari watak, sifat dan kemampuan ; mobah mosik (selalu bergerak gerik, berubah-ubah, tidak tetap pendirian, pintar beradaptasi, gampang bergaul, supel. Cipta suara hatinya menggelapkan suasana, menimbulkan saling curiga, mengadu domba dan memiliki daya penyangga memporak porandakan lawan, memanfaatkan tenaga lawan, mengecoh sasaran..



Posting Komentar